Senin, 25 Mei 2009

Seputar dunia Perjamur Tiraman

Sender's name : achmad M akung

Assalamu'alaikum
saya Akung dari Semarang. pengen mencoba usaha jamur, tapi saya ragu, apakah ke depan masih cukup prospektif. saya khawatir nasibnya sama kaya budidaya-budidaya yang sifatnya musima, artinya, ketika supplynya banyak, demandnya turun, harga juga jatuh.
yang jelas saya lagi butuh "ma'isyah" nih. ada modal sekitar 7 juta. what can i do first? seandainya berkenan, saya minta informasi serta supervisi (ya, minimal via e mail) yang memadai. jazakallah khair
wassalamu'alaikum.

Jawab
wa'alaikumsalam .....
Terima kasih untuk emailnya
Kalo saya pribadi, lebih suka bisnis jualan bibit saja daripada budidayanya.
Bibit dalam bentuk baglog kecil2.

untuk tutorial dan lain sebagainya, anda bisa baca buku pak unus atau penulis lainya
Biasanya sih dari penebar swadaya. Download di internet juga ada

2 komentar:

  1. Assalamu'alauikum
    menjawab pertanyaan mas Akung di Semarang. sebetulnya semua bidang budidaya sama. prospeknya bergantung pada seberapa besar kebutuhan pasar. mulai dari bibit kultur, botol, bibit tumbuh/baglog, hingga jamurnya semuanya saling terkait. kalo semua orang menjual bibitnya bisa kebayang harga pasti jatuh dan kebanyakan petani tidak terurus dalam mengelola usahanya. alangkah baiknya membentuk sistem jaringan yang mengelola dari hulu hingga hilir dengan beracuan pada kebutuhan pasar (on market).
    thanks
    Slamet Trismiyanto-PT. Agrocendawan Persada/cendawanmail@gmail.com

    BalasHapus
  2. pak slamet benar sekali, saya setuju. realnya tidak hanya sampai budidaya tapi sampai pasca panen seperti pembuatan kripik, nugget, dikeringkan atau roti-roti isi jamur. masalah petani yang saya tahu yaitu ketika banjir hasil panen harga akan turun drastis, solusinya ya pasca panen karena belum banyak dirambah di Indonesia...

    http://bisnisjamur.wordpress.com

    BalasHapus